Powered By Blogger
Selasa, 29 Juni 2010

PEMBAHASAN TEORI SPEKULATIF DAN KRITIS Oleh Raman

  1. Teori Spekulatif

Filsafat sejarah spekulatif mencari struktur dalam yang terkandung dalam proses sejarah dalam keseluruhannya. Filsafat sejarah spekulatif merupakan suatu perenungan filsafat mengenai tabiat-tabiat atau sifat-sifat proses sejarah. Filsafat sejarah spekulatif ala Marx dibedakan menjadi tiga tahap, yakni tahap primitive, tahap antik, tahap abad pertengahan antara dunia borjuis-kapitalis.

Menurut Marx motor penggerknya adalah pertentangan kelas, sedangkan tujuannya ialah masayarakat tanpa kelas. Dapat saja terjadi bahw dalam salah satu filsafat sejarah spekulatif tertentu salah satu permasalahan ditonjolkan diatas yang lain. Demikian juga misalnya Hegel. Hegel mencurahkan perhatian kepada motor proses sejarah, sedangkan Spengler dan Toynbee lebih memperhatikan masalah pertama dan filsuf sejarah Kristen meneropong tujuan proses historis. Maka yang dibahas disini atau proses sejarah, maka yang dimaksudkan bukan segala sesuatu yang terjadi sampai sekarang ini, melainkan sering pula apa yang masih harus terjadi. Sistem-sistem spekulatif sering pula membicarakan masa depan.

Pengungkap sejarah spekulatif berbeda dengan pengungkap sejarah biasa. Apa yang ditemukan oleh pengungkap sejarah biasa, bagi sejarah filsuf spekulatif ialah baru merupakan titik awal. Bila sejarawan filsuf spekulatif sudah makhlum bagaimana proses sejarah terjadi, maka ia ingin mengetahui dan menemukan suatu anti atau keenderungan lebih dalam di dalam proses itu. Filsfat sejarah spekulatif disini mungkin memenuhi suatu kebuthan psikologis yang ada dalam kita. Kita seing merasakan ketidak puasan dengan sebuah pemaparan dan penjelasan mengenai proses sejarah seperti yang terjadi. Kita juga ingin memberikan suatu arrti kepada masa silam itu, sehingga perbuatan dan penderitaan manusia pada masa silam memperoleh suatu makna.

Secara otomatis ada perasaan bangga menerima gagasan bahwa sejarah tidak mempunyai arti atau tujuan, sehinga usaha penderitaan manusia praktis sia-sia saja. maka dari itu, seketika kita merasa bersimpati kepada sasaran filsafat sejarah spekulatif yang mengatasi bidang terbatas seseorang peneliti sejarah biasa. Akan tetapi, seperti masih akan kita lihat simpati ini kurang memberi legitimasi kepada daya upaya filsafat sejarah spekulatif.

  1. Teori Kritis.

Dalam ilmu filsafati memang ditemukan banyak sekali teori-teori dan teori yang satu dengan teori yang lain biasanya saling memperkuat, mendukung, namun ada pula teori yang saling bertentangan dan menjatuhkan karena pandangan yang dipakai pun berbeda.

Apakah yang dimaksud dengan teori kritis itu sebenarnya. Dn siapa yang menjadi pelopor prtama kali. Teoi kritis ini muncul sekitar abad 15-16 dimana otoritas gereja pada masa itu di Ereopa menduduki tempat yang tertinggi. Teori ini mencoba untuk membangkitkan kembali kebudayaan Yunani dan Romawi. Memang perlu diketahui bahwa pada abad-abad ini Eropa engalami jaman kegelapan. Kegelapan dalam pengertian disini adalah tidak adanya pemikiran-pemikiran yang muncul. Dalam segi kebudayaan dan kesusastraan itu stagnant atau mandeg dan malah menuju kepada kemerosotan, karena tidak adanya pemilirn-pemikiran yng muncul akibatnya otoritas gereja menjadi satu-satunya jalan yang penting. Sehingga manusia dijejali dengan dogma-dogma gereja yang sangat tidak rasional.

Oleh Immanuel Kant, maka ada semacam perubahan yang sebelumnya gereja, Tuhan itu menjadi pusat dari segalanya, nau oleh Kant manusia dihjadikan mempunyai kedudukan sentral dan pemikiran manusia mendapat tempat yng selayaknya.

Pemikiran ini memang pertama kali muncul dalam institusi gereja. Pertama yang dikritik dalam hal ini adalah kitab perjanjian lama dan perjanjian baru, bagaimana itu terjadi dan apakah itu menjadi rasional dan dapat dibuktikan dengn kebenarannya. Hal-hal yang sifatnya tidak rasional dirombak dan diberikan sebuah atau beberapa penilaian yang penting. Seni menilai inilah yang nantinya oleh Kant disebut kritis. Pokok inti dari teori kritis adalah membangkitkan kembali manusia dari dogma-dogma yang cenderung sifatnya mengekang kreatifitas. Dalam penyelidikan terlebih dahulu menyelidiki batas-batas an kemapuan akal budi manusia. Sehingga dapata dikatakan dalam melakukan penyelidikan itu tidak boleh serampangan atau asal-asalan saja.

Apabila teori ini diletakkan dalam kajian sejarah maka hal ini sangat cocok. Kecocokan dalam hal ini adalah sejarah itu tidak boleh berdasarkan dogma-dogma namun berdasarkan hasil pemikiran, penilaian, dan penyelidikan. Berangkat dari teori ini maka para sejarawan dalam melakukan penelitian sejarah harus disesuaikan dengan kemampuan daya piker, sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang sifatnya dogatis dan tidak dapat diterima dengan akal sehat.

Sebagai contoh, misalnya dalam menulis sejarah jawa, maka sebelum melakukan penelitian itu dilakukan semacam penginstropeksian diri, sampai dimana kita akan mampu melakukan penelitian ini. tidak boleh dalam melakukan penelitian sejarah ini melakukan interpretasi-interpretasi yang buruk sehingga sejarah yang ditulis itu menjadi sejarah yang subjektif. Padahal yang dinamakan sejarah itu diharapkan bisa seobjektif mungkin. Memang sejarah itu tidak bisa terbebas dari nilai kesubjektifan, namun kan dapat diperkecil.

Hal-hal yang dalam masayarakat Jawa itu sifatnya irasional harus ditinggalkan seperti adanya Nyi Roro Kidul, Nyi Blorong atau makhluk gaib lainnya, menurut teori kritis sejarah itu harus rasional dan dapat diterima dengan akal sehat.

Jadi dapat diambil suatu kesimpulandari teori kritis ini adalah membangkitkan kemabali kebudayaaan Yunani dan Romawi yang penuh dengan pemikir atau filsuf seperti Plato, Aristoteles dan lain-lain dan menjadikan manusia kembali menjadi kekuatan sentral dan pemikirannya mendapat tempat yang layak. Menghilangkan dan atau mengurangi dogma-dogma yang terlalu mengekang dan pada awal abad 17-18, dari gereja kemudian menjadi hal yang rasional yang otonom atau berdiri sendiri. Pelopor teori rasional adalah Rene Descartes, Baruch de Spinoza, Leibniz, dan Blaisse Pascal.

0 komentar:

Agung 2015

Montage dibuat Bloggif

Buton 3

Buton 2

Molukken 2

Molukken

Wael Historian

Perjuangan terbesar bagi sejarahwan adalah membuktikan kebenaran sejarah secara ilmiah. hehe. ...Read More

Buton Island

Istriku



Daftar Blog Saya

Total Tayangan Halaman

Agung

Agung

Pengikut

About Me

Foto Saya
WAEL HISTORIAN
Seorang anak maritim yang dilahirkan di Dusun Terpencil di Pulau Seram Propinsi Maluku.
Lihat profil lengkapku

About


Tab 1.1 Tab 1.2 Tab 1.3
Tab 2.1 Tab 2.2 Tab 2.3
Tab 3.1 Tab 3.2 Tab 3.3

Iklan


Iklan

Iklan

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan Populer

Entri Populer

Entri Populer