Powered By Blogger
Selasa, 29 Juni 2010

PEMBAHASAN TEORI LINEAR, CYCLICAL, DAN SPIRAL Oleh La Raman

Dalam disiplin sejarah tidak hanya mempelajari masalah metode dan metodologi saja. berbagai macam teori pun dibahas dan dipelajari dengan sejelas-jelasnya. Teori merupakan hasil dari pemikiran seseorang yang kemudian diterima oleh masyarakat. namun perlu diingat juga tidak semua teori itu diterima oleh masyarakat. hal ini dapat dimengerti apabila teori yang dikembangkan tersebut menyimpang dari kaidah-kaidah keumuman yang terdapat di dalam masyarakat. sebagai contoh misalnya dalam ilmu biologi tentang evolusi Darwin. Teori ini di dunia barat sudah tidak lagi diterima, namun teori tetap teori masih saja ada orang yang mengakuinya.

a. Teori Linear.

Dalam ilmu sejarah teori yang yang paling sering dibahas ada tiga, yaitu linear, cyclical, dan spiral. Teori linear menganggap bahwa perjalanan sejarah perkembangan sejarah itu mengikuti sebuah garis lurus atau linear, jadi masa lalu atau the past akan menjadi masa kini dan pada akhirnya akan menjadi future atau masa yang akan datang.

Filsuf linear melihat gejala ini seperti yang terjadi pada makhluk hidup. Sebagai contoh misalnya, perkembangan manusia. Perkembangan manusia ini dimulai dari bayi, batita, balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan pada akhirnya manula dan mati. Ahli teori budaya pun menggunakan teori linear ini untuk menggambarkan perkembangan budaya dalam masyarakat. seperti yang diungkapkan oleh Tylor dan Morgan. Mereka mencoba untuk untuk menjelaskan bagaimana perkembangan budaya. Oleh mereka budaya dimulai dari jaman savage atau tidak bebudaya kemudian berkembang menjadi masyarakat yang bar-baris dan pada akhirnya menjadi masyarakat yang beradap atau mencapai civilization.

Kembali pada pembicaraan awal, dalam sejarah demikian pula halnya, menurut teori linear ini sejarah hanya dilihat melalui tiga fase perkembangan, yakni masa lalu, masa kini, dan masa yang datang jadi dapat dikatakan bahw sejarah hanya dilihat pada satu sisi saja. sebagai contoh misalnya ketika membahas mengenai perkembangan sejarah indonesia.

Sejarah indonesia pada mulanya dimulai dengan masyarakat batu, kemudian berkembang menjadi masa logam, kemudian mulai terbentuk yang dinamakan komunitas-komunitas masyarakat yang dipimpin oleh kepala suku, kemudian muncul kerajaan-kerajaan sampai kolonial masuk dan pada akhirnya indoesia merdeka. Sehingga dalam teori ini tidak dilihat apakah masa lalu itu mempengaruhi atau ada keterikatan atau keterpautan dengan masa kini atau masa yang akan datang atau tidak. Apabila digambarkan pola teori linear adalah sebagai berikut:

b. Teori cyclical.

Teori yang kedua dalam pembahasan ini adalah teori cyclical. Menurut teori ini perkembangan sejarah tidak dipandang pada sebuah garis lurus namun berbentuk seperti cakra atau lingkaran, dapat dijelaskan disini sejarah itu berputar sehingga peristiwa sejarah dapat terulang.

Perjalanan siklis ini dapat dicontohkan misalnya mengenai perkembangan jaman. Jaman keemasan dapat mengalami semacam kemunduran kemudian pada akhirnya nanti mengamalami kepunahan dan akan kembali lagi menjadi jaya kembali. Teori ini jika digambarkan adalah sebagai berikut:

Fenomena tersebut diatas tidak terpatok pada masa skarang, masa lalu atau masa yang akan datang. Jadi dapat dikatakan teori ini hanya menitikberatkan pada perputaran keadaan suatu sejarah tanpa tanpa memperhitungkan konsep temporal. Contoh misalnya apa yang diramalkan pada ramalan Jayabaya pada masa kediri atau Ranggawarsita pada masa kesunanan surakarta. Menurut ramalan Jayabaya bahwa jawa akan mengalami 4 fase jaman, yakni keemasan, kemunduran, kematian, kebangkitan dan pada akhirnya menjadi berjaya kembali dan ini pun akan berpusing terus-menerus sehingga dapat digambarkan seperti roda pedati. Sekaran kita diatas namun suatu saat nanti akan dibawah. Teori siklis ini memang iakui sebagai teori sejarah yang kuna, namun tetap dapat dipakai sampai sekarang sebagai dasar dalam pendidikan dasar sejarah.

c. Teori spiral

Teori yang terakhir adalah teori spiral. Teori spiral ini merupakan percampuran atau gabungan antara teori linear dengan teori siklis. Teori ini selain berpatokan pada waktu past-present-future, namun juga berpatokan dengan roda nasib yang berputar. Sehingga menurut teori ini, perputaran fenomena itu tidak behenti pada satu titik saja namun berjalan seiring dengan perkembangan waktu.jika digambarkan adalah sebagai berikut:

Sebagai contoh penggambaran dari teori spiral ini misalnya, perputaran yang terjadi pada masa lampau pasti akan terjadi lagi pada masa kini atau masa yang akan datang, mungkin dengan bentuk dan pola yang sama atau mirip, namun berbeda pelakunya. Sebagai contoh lain ketika akan membahas atau mempelajari sejarah Eropa. Maka pertama yang dimunculkan adalah Yunani dan sampa sekarang itu ada semacam putaran yang berjalan. Dimulai dari Yunani awal hingga Yunani menjadi bangsa yang aju dan beradap dan pada akhirnya Yunani mengalami kemunduran dan akhirnya punah.

Hal tersebut diatas juga lagi pada masa selanjutnya yaitu Romawi. Pada masa Romawi ini peristiwanya juga mirip dengan apa yang teerjadi ketika pada masa Yunani hanya berbeda waktu dan pelakunya saja. romawi ini pun mengalami kemunduran dan pada akhirnya Eropa menjadi kelam kembali dan mundur dari peradapan. Eropa kembali bangkit kembali dari keterpurukan pada masa Renaissance yang mengantarkan kejayaan Bangsa Eropa sampai sekarang ini.

Peristiwa serupa juga terjadi pada Negara kita sendiri. Misalnya paa masa kerajaan Hindhu-Budha, dimana pada masa kerajaan Mataram Kuna, jawa mengalami kejayaan namun pada akhirnya surut kembali pada saat pusat kerajaan dipindah ke jawa timur, dan ada perkembangan kembali pada masa Majapahit. Perputaran ini pun tidak berhenti pada satu titik saja, kemudian berkembang bangkit kembali pada masa Mataram Islam.

Kesimpulan dari uraian diatas adalah bahwa sejarah tidak dapat dilihat tanpa menggunakan konsep waktu dan ruang. Jadi konsep waktu past-resent-future adalah kunci dalam sejarah. Waktu berjalan secara seragam dan tidak terpisahkan dari masa lampau dengan masa kini dan masa yang akan datang. Pandangan waktu yang seragam dan berkelanjutan ini menjadi dasar konsdep kronologi. Sejarah tidak dapat meninggalkan konsep linear, cyclical,dan spiral karena termasuk dalam teori sejarah yang masih digunakan.

2 komentar:

Ferry lesar mengatakan...

aku pengen nanya sumbernya buku tanggal penerbit, tahun, halamannya huhuhu,... boleh gak kak??? buat skripsi aku soalnya,.

Unknown mengatakan...

Sangat menarik tulisan artikel INI bung. Tiga bentuk konsep (teori) pemikiran di atas tidak terlepas dari semua yang telah, sedang dan semua yang akan pernah terjadi. Sem Karoba dalam bukunya yang berjudul "demokrasi kesukuan" menantang pendapat Abraham Moslow dengan konsepnya Hierarchy dengan Konsep Earthy Circle/membumi melingkar, jadi menurut anda bagaimana INI bung...

Agung 2015

Montage dibuat Bloggif

Buton 3

Buton 2

Molukken 2

Molukken

Wael Historian

Perjuangan terbesar bagi sejarahwan adalah membuktikan kebenaran sejarah secara ilmiah. hehe. ...Read More

Buton Island

Istriku



Daftar Blog Saya

Total Tayangan Halaman

Agung

Agung

Pengikut

About Me

Foto Saya
WAEL HISTORIAN
Seorang anak maritim yang dilahirkan di Dusun Terpencil di Pulau Seram Propinsi Maluku.
Lihat profil lengkapku

About


Tab 1.1 Tab 1.2 Tab 1.3
Tab 2.1 Tab 2.2 Tab 2.3
Tab 3.1 Tab 3.2 Tab 3.3

Iklan


Iklan

Iklan

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan Populer

Entri Populer

Entri Populer